ORANG-ORANG MAJUS DARI TIMUR
ORANG-ORANG MAJUS DARI TIMUR
(Bacaan Injil Misa Kudus, HARI RAYA PENAMPAKAN TUHAN, Minggu 2-1-11)
[HARI ANAK MISIONER SEDUNIA]
Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman Raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem dan bertanya-tanya, “Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia.” Ketika Raja Herodes mendengar hal itu terkejutlah ia beserta seluruh Yerusalem. Lalu dikumpulkannya semua imam kepala dan ahli Taurat bangsa Yahudi, kemudian dimintanya keterangan dari mereka, di mana Mesias akan dilahirkan. Mereka berkata kepadanya, “Di Betlehem di tanah Yudea, karena demikianlah ada tertulis dalam kitab nabi: Dan engkau Betlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehuda, karena dari engkalah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan menggembalakan umat-Ku Israel.” Lalu dengan diam-diam Herodes memanggil orang-orang majus itu dan dengan teliti bertanya kepada mereka kapan bintang itu tampak. Kemudian ia menyuruh mereka ke Betlehem, katanya, “Pergi dan carilah Anak itu dengan teliti dan segera sesudah kamu menemukan Dia, kabarkanlah kepadaku supaya aku pun datang menyembah Dia.” Setelah mendengar kata-kata raja itu, berangkatlah mereka. Lihatlah, bintang yang mereka lihat di Timur itu mendahului mereka hingga tiba dan berhenti di atas tempat, di mana Anak itu berada. Ketika melihat bintang itu, mereka sangat bersukacita. Mereka masuk ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, dupa dan mur. Kemudian karena diperingatkan dalam mimpi, syupaya jangan kembali kepada Herodes, pulanglah mereka ke negerinya melalui jalan lain (Mat2:1-12).
Bacaan Pertama: Yes 60:1-6; Mazmur Tanggapan: Mzm 72:1-2,7-8,10-13; Bacaan Kedua: Ef 3:2-3,5-6
Inkarnasi Putera Allah begitu agung, di mana ciptaan Allah seperti sebuah bintang pun dijadikan saksi oleh-Nya atas peristiwa tersebut. Bintang terang itu muncul di langit pada malam hari, menandakan pemenuhan janji Allah untuk mengutus seorang Juruselamat ke tengah-tengah umat manusia di dunia.
Di sini kita dapat melihat bahwa para ahli bintang non-Yahudi yang berada di luar perjanjian dengan YHWH-Allah juga dilibatkan oleh-Nya. Hati mereka digerakkan oleh-Nya agar terdorong untuk mencari Raja yang baru ini. Walaupun mereka belum sampai memahami sepenuhnya apa yang sebenarnya terjadi dalam peristiwa kelahiran Anak laki-laki ini, apalagi di tengah keluarga sepasang suami-istri dari Galilea yang sederhana dan miskin. Oleh karunia-iman yang penuh misteri, para majus ini mengenali otoritas yang ada dalam diri sang Anak. Mereka sujud menyembah Dia dengan khusyuk. Setting yang penuh kesederhanaan dari tempat tinggal keluarga kecil itu dan kedinaan yang sederhana dari ayah dan ibu Anak ini memang bagaikan awan yang menutupi martabat rajawi dari sang Anak, namun Allah membuat para majus itu mampu melihat kebenaran yang sesungguhnya, dan mereka dipenuhi sukacita (lihat Mat 2:10-11).
Hari ini adalah kesempatan sempurna bagi kita masing-masing untuk mohon kepada Roh Kudus agar Dia sudi membuka mata (hati) kita agar mampu melihat Yesus dengan suatu cara yang baru. Dia bukan lagi seorang anak kecil yang sederhana. Dia adalah seorang Pribadi yang hidup di dunia sebagai seorang manusia penuh, menderita, mati, bangkit lagi, dan sekarang memerintah di sebelah kanan Allah dalam kemuliaan dan keagungan. Ia adalah Raja segala raja dan Tuhan segala tuan, dan Dia telah mencurahkan Roh Kudus-Nya guna memberikan pewahyuan mengenai Diri-Nya, sehingga kita pun akan sujud menyembah-Nya.
Yesus dari Nazaret mengajar kita, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah, maka kamu akan mendapat” (Mat 7:7). Para majus jelas mengalami kebenaran dari sabda Yesus ini. Mereka menyelidiki dan mencari makna dari bintang terang itu, dan Allah membimbing mereka sampai berjumpa dengan Yesus sendiri. Marilah kita dengan sungguh mencari Yesus setiap hari, dan mendengarkan bisikan suara Roh Kudus seserius para Majus itu. Dengan demikian, sebagaimana para majus itu, kita pun akan dipenuhi dengan sukacita karena kita telah melihat Yesus sebagaimana Dia sesungguhnya.
DOA: Yesus Kristus, Engkau adalah Raja segala raja dan Tuhan segala tuan. Aku menempatkan diriku sepenuhnya di bawah otoritas-Mu, ya Tuhan. Aku sujud menyembah-Mu sebagai Tuhan dan Juruselamatku, sekarang dan selama-lamanya. Amin.
Cilandak, 29 Desember 2010 [HARI KELIMA DALAM OKTAF NATAL]
Sdr. F.X. Indrapradja, OFS