TANPA NODA

(Bacaan Pertama Misa Kudus, HARI RAYA SP MARIA DIKANDUNG TANPA DOSA – Senin, 8 Desember 2014)

Keluarga besar Fransiskan: HARI RAYA PELINDUNG DAN RATU TAREKAT 

virgin-mary-0401

Tetapi TUHAN (YHWH) Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: “Di manakah engkau?” Ia menjawab: “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman itu, aku menjadi takut karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Firman-Nya: “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Ku-larang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab: “Perempuan yang Kau-tempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian berfirmanlah YHWH Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memberdayakan aku, maka kumakan.” Lalu berfirmanlah YHWH Allah kepada ular itu: “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan peutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu. Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup. (Kej 3:9-15,20)

Mazmur Tanggapan: Mzm 98:1-4; Bacaan Kedua: Ef 1:3-6,11-12; Bacaan Injil: Luk 1:26-38 

Cerita Kitab Suci tentang Adam dan Hawa barangkali merupakan cerita yang paling menggambarkan hasrat Allah agar supaya kita-manusia menjadi dekat dengan Dia, dan juga konsekuensi-konsekuensi dari keputusan kita untuk memisahkan diri dari diri-Nya. Dalam Kitab Kejadian, kita melihat Allah berjalan-jalan di dalam taman firdaus guna mengunjungi manusia yang diciptakan-Nya (Kej 3:8), namun kita langsung melihat  betapa dalam dosa dapat menyebabkan terkikisnya atau rusaknya kemampuan kita untuk berelasi dengan Allah secara terbuka, jujur dan dengan penuh kasih.

Kitab Kejadian juga menunjukkan kepada kita bagaimana Allah tidak akan membiarkan rencana-Nya bagi umat-Nya dihalang-halangi atau digagalkan. Bahkan ketika Adam dan Hawa mencoba untuk menyangkal kesalahan mereka (lihat Kej 3:12-13), Allah menyatakan janji-Nya yang pertama untuk mengalahkan dosa dan Iblis. Dengan nubuatan yang penuh teka-teki, Allah menunjuk kepada penebusan yang dilakukan-Nya bagi kita: keturunan Hawa akan meremukkan kepala si ular jahat atau Iblis (lihat Kej 3:15).

Sebagai umat Kristiani, kita percaya bahwa Yesus Kristus, Putera Allah, datang ke tengah dunia untuk membebaskan kita dari dosa dan kematian. Namun untuk memenuhi misi-Nya yang menyangkut inkarnasi (Sabda menjadi daging), Yesus hanya dapat mengambil tubuh/daging yang tak bernoda (Inggris: uncorrupted flesh). Pengorbanan-Nya harus murni, kalau tidak demikian halnya tidaklah lengkap. Oleh karena itu Allah membuat Maria kudus dan tanpa noda – sebuah bejana yang pantas untuk membawa Putera Allah yang murni dan kudus.

Itulah sebabnya mengapa pada hari ini kita merayakan “Hari Raya Santa Perawan Maria tanpa dosa” (Inggris: Solemnity of the Immaculate Conception of the Blessed Virgin Mary) dan kita menghormati Maria sebagai bejana murni dari Allah. Akan tetapi, dalam artian tertentu, ini juga merupakan pesta bagi kita semua. Hari ini adalah untuk merayakan bahwa dalam Yesus, Putera Maria, kita pun dibuat “kudus dan tak bercacat” di hadapan Allah (lihat Ef 1:4).

Saudari dan Saudaraku yang dikasihi Kristus, pada hari ini marilah kita mengambil waktu untuk mensyukuri penyelamatan kita oleh Yesus Kristus. Marilah kita memikirkan kenyataan bahwa karena Yesus dilahirkan dari tubuh yang tak bernoda, maka tidak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi penebusan kita.  Selama kita tetap berada dekat dengan Yesus, maka kekudusan-Nya dan kemurnian-Nya akan mengelilingi diri kita, seperti halnya yang dialami oleh Bunda Maria.

DOA: Bapa surgawi, rencana penyelamatan-Mu sungguh hebat dan indah, ya Allah kami yang baik dan sumber segala kebaikan. Terima kasih penuh syukur kami haturkan kepada-Mu, karena kasih-Mu kepada kami yang tak terukur, maka Engkau mengutus Putera-Mu yang tanpa noda kepada kami, guna menyelamatkan kami. Dalam Dia kami telah dibuat menjadi anak-anak-Mu, kudus dan tanpa noda di hadapan-Mu. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Kedua hari ini (Ef 1:3-6,11-12), bacalah tulisan yang berjudul “KITA ISTIMEWA BAGI ALLAH!” (bacaan tanggal 8-12-14 dalam situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 14-12 PERMENUNGAN ALKITABIAH DESEMBER 2014. 

Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Luk 1:26-38),  bacalah  tulisan yang berjudul “DIKANDUNG TANPA NODA DOSA” (bacaan tanggal 9-12-13) dalam situs/blog PAX ET BONUM.  

Untuk mendalami Bacaan Pertama hari ini (Kej 3:9-15,20), bacalah tulisan yang berjudul “MARIA ADALAH HAWA YANG BARU” (bacaan tanggal 8-12-12) dalam situs/blog PAX ET BONUM. 

Cilandak, 3 Desember 2014 [Pesta S. Fransiskus Xaverius, Imam – Pelindung Misi] 

 

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS