HATI YANG SUDAH MEMBATU

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan II Prapaskah – Kamis, 25 Februari 2016)

lazarus-dogs-b

“Ada seorang kaya yang selalu berpakaian jubah ungu dan kain halus, dan setiap hari ia bersukaria dalam kemewahan. Ada pula seorang pengemis bernama Lazarus, badannya penuh dengan borok, berbaring dekat pintu rumah orang kaya itu, dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya. Kemudian matilah orang miskin itu, lalu dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham. Orang kaya itu juga mati, lalu dikubur. Sementara ia menderita sengsara di alam maut ia memandang ke atas, dan dari jauh dilihatnya Abraham, dan Lazarus duduk di pangkuannya. Lalu ia berseru, Bapak Abraham, kasihanilah aku. Suruhlah Lazarus, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan lidahku, sebab aku sangat kesakitan dalam nyala api ini. Tetapi Abraham berkata: Anak, ingatlah bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu, sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang di sini ia mendapat hiburan dan engkau sangat menderita. Selain itu, di antara kami dan engkau terbentang jurang yang tak terseberangi, supaya mereka yang mau pergi dari sini kepadamu ataupun mereka yang mau datang dari situ kepada kami tidak dapat menyeberang. Kata orang itu: Kalau demikian, aku minta kepadamu, Bapak, supaya engkau menyuruh dia ke rumah ayahku, sebab masih ada lima orang saudaraku, supaya ia memperingati mereka dengan sungguh-sungguh, agar mereka jangan masuk ke dalam tempat penderitaan ini. Tetapi kata Abraham: Mereka memiliki kesaksian Musa dan para nabi; baiklah mereka mendengarkannya. Jawab orang itu: Tidak, Bapak Abraham, tetapi jika seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. Kata Abraham kepada-Nya Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.” (Luk 16:19-31) 

Bacaan Pertama: Yer 17:5-10; Mazmur Tanggapan: Mzm 1:1-4,6

“Jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan, sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati” (Luk 16:31).

Hati manusia begitu berliku dan penuh tipu (Yer 17:9) sehingga sebagian besar dari kita ini, walau pun kita hidup di tengah dunia komunikasi yang serba cepat dan canggih, kita sedikit saja atau sama sekali tidak memperhatikan keberadaan banyak orang kelaparan di depan pintu rumah kita sendiri (Luk 16:20).

Kita telah membuat hati kita sendiri begitu mengeras sehingga, seandainya pun ada orang mati bangkit kembali untuk memperingatkan kita, kita tak akan bertobat (Luk 16:31). Kalau pun kita berubah, hal ini hanya mungkin lewat  sabda Allah – yakni dari kelima kitab Taurat Musa (Pentateukh) dan kitab para nabi serta kitab-kitab dan berbagai surat yang ada dalam Kitab Suci.

Secara dramatis sebenarnya Yesus menghayati apa yang Ia sendiri khotbahkan lewat perumpamaan orang kaya dan si miskin Lazarus. Petang hari di hari kebangkitan-Nya, Yesus tahu bahwa kebangkitan-Nya itu hanyalah akan merupakan langkah pertama guna membuka hati manusia yang sudah membatu itu. Sore dan petang hari itu Yesus yang bangkit mulia itu menghabiskan waktunya “menjelaskan kepada dua orang murid yang sedang dalam perjalanan menuju Emaus tentang apa yang tertulis tentang Dia dari kita-kitab Musa dan segala kitab para nabi” (lihat Luk 24:27). Ia juga membuka pikiran para murid, sehingga mereka mengerti Kitab Suci (lihat Luk 24:45).

Dalam setiap Misa Kudus, Kristus yang bangkit itu mewartakan pesan yang ada dalam Kitab Suci. Misa harian sesungguhnya merupakan kesempatan terbaik untuk memperkenankan Allah mengubah hati kita. Dengan berjalannya waktu, hasilnya tentu bahwa kita akan mengasihi orang-orang miskin dan mengasihi Allah.

Saudari dan Saudaraku, marilah kita membuka hati kita bagi sabda Allah yang diwartakan oleh Kristus yang bangkit dan hadir dalam Ekaristi.

DOA: Bapa surgawi, buatlah hatiku berkobar-kobar pada waktu mendengarkan sabda-Mu seperti yang dialami oleh kedua orang murid yang berjalan menuju Emaus. Amin. 

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Luk 16:19-31), bacalah tulisan yang berjudul  “ORANG KAYA DAN ORANG MISKIN” (bacaan tanggal 25-2-16) dalam situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 16-02 PERMENUNGAN ALKITABIAH FEBRUARI 2016. 

Cilandak, 22 Februari 2016 

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS