YESUS TERUS SAJA BERDOA UNTUK PARA MURID-NYA DI SEGALA ZAMAN

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan VII Paskah – Kamis, 16 Mei 2024)

Bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku melalui pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu: Aku di dalam mereka dan Engkau di dalam Aku supaya mereka menjadi satu dengan sempurna, agar dunia tahu bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan. Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.” (Yoh 17:20-26)

Bacaan Pertama: Kis 22:30;23:6-11; Mazmur Tanggapan: Mzm 16:1-2,5,7-11 

Apabila kita berdiri di depan sebuah cermin besar, maka kita melihat pantulan diri kita sendiri. Kita mungkin merasa senang dengan apa yang kita lihat, namun seringkali kita melihat kekurangan diri kita di sana-sini. Jika kita membaca Kitab Suci, kita mungkin memberikan reaksi yang serupa, karena kita fokus hanya pada kegagalan-kegagalan atau kekurangan-kekurangan kita dalam melaksanakan sabda Allah yang terdapat dalam Kitab Suci, artinya gagal untuk hidup sesuai dengan perintah-perintah-Nya. Akan tetapi, Yesus ingin menunjukkan kepada kita bagaimana Dia melihat diri kita. Yesus ingin mengangkat kita ke atas agar dapat melihat segala sesuatu untuk mana Dia memanggil kita, dan segala sesuatu yang direncanakan untuk dilakukan-Nya dalam diri kita selagi kita menyerahkan hidup kita kepada-Nya. Tidak ada sesuatu pun yang berada di luar kuasa-Nya. Tidak ada sesuatu pun yang lebih besar daripada hasrat-Nya untuk melihat diri kita dimuliakan bersama-Nya.

Marilah kita membayangkan surga sekarang. Marilah kita mencoba membayangkan Yesus sedang berdiri di hadapan Bapa-Nya dan memohon kepada-Nya agar mencurahkan kasih-Nya yang berlimpah kepada kita. Bahkan 2.000 tahun setelah Dia diangkat ke surga, Yesus terus saya melakukan doa syafaat bagi kita: “Bapa, aku ingin setiap orang hidup dalam Kita setiap hari. Aku ingin agar mereka mengenal kasih-Mu sebagaimana Aku mengenalnya. Aku ingin agar mereka berjalan dengan Kita.”  O sungguh indah untuk mengetahui juga bahwa Bapa surgawi sangat senang untuk menjawab doa-doa dari Putera-Nya yang terkasih.

Melalui kematian dan kebangkitan-Nya, Yesus telah membuka pintu gerbang surga bagi kita. Kita dimasukkan ke dalam tubuh Kristus ketika kita mendengar sabda kebenaran – Injil keselamatan kita – dan dibaptis dalam nama Allah Tritunggal Mahakudus. Sebagai orang-orang yang disambut dalam Kristus, kita memegang janji Roh Kudus. Ia akan bekerja dalam diri kita untuk terus menyerupakan kita dengan Kristus. Karena kita telah memberikan hati kita kepada Yesus, maka kita “telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbarui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambaran Penciptanya” (Kol 3:10).

Apabila kita memandang cermin, marilah kita memandang diri seperti Allah sendiri memandang kita. Apakah kita melihat diri kita sangat dikasihi oleh-Nya? Apakah kita melihat bahwa Allah mempunyai kuat-kuasa untuk mengubah hal-hal dalam diri kita yang tidak menyenangkan hati-Nya? Apakah kita melihat kehadiran Allah dan menyadari bahwa Dia mampu untuk menenuhi diri kita? Apakah kita melihat proses penyembuhan yang sedang dikerjakan Allah dalam diri kita? Selagi kita memandang diri kita di depan cermin ini, maka marilah kita senantiasa menanti-nanti dengan pengharapan, karena Allah sedang menyelesaikan pekerjaan-Nya dalam diri kita.

DOA: Tuhan Yesus Kristus, Engkau sungguh indah. Kasih-Mu kekal-abadi. Aku ingin menjadi satu dengan diri-Mu dan juga dengan sesamaku, sehingga dengan demikian nama-Mu dapat dipuji-puji di seluruh dunia. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Yoh 17:20-26), bacalah tulisan yang berjudul “KASIH YESUS DALAM DOA-NYA BAGI KITA SEMUA” (bacaan tanggal 16-5-24) dalam situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 24-05 BACAAN HARIAN MEI 2024.

(Tulisan ini bersumberkan sebuah tulisan saya pada tahun 2014)

Cilandak, 15 Mei 2024  

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS