DIDIMUS YANG PERLU BUKTIhttps://sangsabda.wordpress.com/?p=15162&preview=true

(Bacaan Injil Misa Kudus, PESTA SANTO TOMAS, RASUL – Kamis, 3 Juli 2014)

800px-The-Maesta-Altarpiece-The-Incredulity-of-Saint-Thomas-1461_Duccio

Tetapi Tomas, salah seorang dari kedua belas murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus datang ke situ. Jadi, kata murid-murid yang lain itu kepadanya, “Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka, “Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku menaruh jariku ke dalam bekas paku itu dan menaruh tanganku ke lambung-Nya, sekali-kali aku tidak akan percaya.” Delapan hari kemudian murid-murid Yesus berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan berkata, “Damai sejahtera bagi kamu!” Kemudian Ia berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan taruhlah ke lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah.” Tomas menjawab Dia, “Ya Tuhanku dan Allahku!” Kata Yesus kepadanya, “Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya.” (Yoh 20:24-29)

Bacaan Pertama: Ef 2:19-22; Mazmur Tanggapan: Mzm 117:1-2

“Ya Tuhanku dan Allahku” (Yoh 20:28).

Pada hari ini Gereja merayakan pesta Santo Tomas yang disebut juga Didimus, walaupun banyak dari kita menilai orang kudus ini secara kurang/tidak adil. Pikiran pertama yang biasanya muncul ketika kita menyebut namanya adalah “orang yang ragu-ragu”, padahal kita lupa bahwa pada kenyataannya Injil juga berbicara mengenai Tomas sebagai pribadi yang sampai kepada iman-penuh akan Yesus sebagai Tuhan dan Allah.

Ketika murid-murid yang lain berkata kepada Tomas, “Kami telah melihat Tuhan!” (Yoh 20:25), pernyataan mereka itu mengungkapkan bahwa mereka telah menerima karunia iman, suatu pengetahuan yang pasti tentang martabat Yesus sebagai Tuhan. Tomas juga ingin “melihat” Yesus, dan melalui bukti visual ini sampai kepada iman. Yang tidak disadari oleh Tomas adalah bahwa para murid yang lain berbicara tidak hanya mengenai mempersepsikan Yesus yang berwujud, tetapi mengenai melihat Yesus secara batiniah siapa sebenarnya diri-Nya. Ketika Yesus belakangan menampakkan diri kepada Tomas, Yesus menegur dia karena tidak terbuka terhadap iman atas dasar testimoni para murid yang lain. Yesus melanjutkan dengan menyatakan berbahagia (terberkati) semua orang yang tanpa melihat secara fisik, akan percaya seperti para murid yang lain: “Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya” (Yoh 20:29).

thomas2Beberapa saat sebelumnya Yesus berkata kepada Tomas, “Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan taruhlah ke lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah” (Yoh 20:27). Banyak karya seni para pelukis ternama dari zaman ke zaman menunjukkan bagaimana Tomas melakukan apa yang diperintahkan oleh Yesus itu, namun sungguh tidak ada bukti tertulis dalam Injil Yohanes yang mencatat bahwa Tomas sungguh melakukannya. Yang tercatat dalam Injil Yohanes adalah aklamasi pribadi terkenal yang banyak dari kita masih ucapkan sampai hari ini dalam konsekrasi, pada saat hosti dan piala berisikan air anggur diangkat oleh imam selebran: “Ya Tuhanku dan Allahku” (Yoh 20:28).

Pernyataan Tomas ini tidak hanya berasal dari pengalamannya melihat Yesus secara fisik, melainkan juga dari pernyataan batiniah oleh Roh Kudus berkaitan dengan keilahian Kristus. Tomas memang mempunyai keinginan untuk melihat Yesus yang sudah bangkit dengan matanya sendiri, dan keinginan ini memang terwujud. Namun Tomas juga menerima karunia yang jauh lebih besar – yaitu pernyataan/perwahyuan batiniah dari Roh Kudus bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allah. Tomas telah mencari hanya beberapa bukti berwujud dari kebangkitan Yesus. Sekarang, sesuatu yang lebih besar telah diberikan kepadanya.

Injil Yohanes mendorong kita kepada suatu iman akan Kristus seperti halnya Tomas, suatu iman yang tidak didasarkan sekadar pada bukti fisik, melainkan pada testimoni batiniah dari Roh Kudus. Sejalan dengan itu, penulis “Surat kepada Orang Ibrani” berbicara mengenai “melihat Yesus” tidak pada waktu melakukan pelayanan-Nya di atas bumi, melainkan di tatanan surgawi: “… yang kita lihat ialah bahwa Yesus untuk waktu yang singkat sedikit lebih rendah daripada malaikat-malaikat, dan karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh anugerah Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia” (Ibr 2:9). Allah sungguh rindu untuk memberikan karunia iman ini kepada kita semua.

DOA: Bapa surgawi, utuslah Roh Kudus-Mu atas diri kami guna menyatakan kepada kami secara lebih mendalam lagi kebenaran tentang Yesus. Kami ingin menggabungkan suara kami dengan suara Tomas dan semua orang kudus di dalam surga selagi mereka semua menyembah Yesus dengan satu suara yang terdengar sangat indah, ““Ya Tuhanku dan Allahku.” Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Yoh 20:24-29), bacalah tulisan yang berjudul “YA TUHANKU DAN ALLAHKU !!! [2]” (bacaan tanggal 3-7-14 dalam situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 14-07 PERMENUNGAN ALKITABIAH JULI 2014.

Cilandak, 28 Juni 2014 [Peringatan Hati Tersuci SP Maria]

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS