MARILAH KITA MENGERJAKAN PEKERJAAN RUMAH KITA

(Bacaan Pertama Misa Kudus, Hari kelima dalam Oktaf Natal – Selasa, 29 Desember 2015)

YESUS DI GEREJA ORTODOX SIRIAInilah tandanya bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya. Siapa yang berkata, “Aku mengenal Dia”, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi siapa yang menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui bahwa kita ada di dalam Dia. Siapa yang mengatakan bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

Saudara-saudara yang terkasih, bukan perintah baru yang kutuliskan kepada kamu, melainkan perintah lama yang telah ada padamu sejak semula. Perintah lama itu ialah firman yang telah kamu dengar. Namun kutuliskan kepada kamu perintah baru juga, yang benar di dalam Dia dan di dalam kamu; sebab kegelapan sedang lenyap dan terang yang benar telah bercahaya. Siapa yang berkata bahwa ia berada di dalam terang, tetapi ia membenci saudara seimannya, ia berada di dalam kegelapan sampai sekarang. Siapa yang mengasihi saudara seimannya, ia tetap berada di dalam terang, dan di dalam dia tidak ada penyesatan. Tetapi siapa yang membenci saudara seimannya, ia berada di dalam kegelapan dan hidup di dalam kegelapan. Ia tidak tahu ke mana ia pergi, karena kegelapan itu telah membutakan matanya. (1Yoh 2:3-11)

Mazmur Tanggapan: Mzm 96:1-3,5-6; Bacaan Injil: Luk 1:22-35 

Bayangkanlah seorang siswa yang sedang belajar matematika. Dia mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang diterangkan oleh gurunya tentang beberapa rumus matematika. Siswa tersebut menghafal semua rumus matematika yang dijelaskan oleh gurunya. Namun, kemudian sang guru memberikan kepada para muridnya “PR”, dan “PR” adalah sesuatu yang sangat dibenci oleh siswa tersebut. Tentunya sang guru tidak akan membiarkan siswa ini untuk maju lebih lanjut dalam menggumuli soal-soal matematika yang lebih sulit sampai si siswa menerapkan segalanya yang telah diketahuinya. Pada akhirnya siswa tersebut menurut juga; dia belajar dan mengerjakan “PR”-nya dengan serius dan berbagai kemajuan juga berhasil dicapai.

Kalau kita pikir-pikir, kita semua pun seperti para siswa dalam perjalanan kita bersama Yesus. Agar supaya kita semakin dekat pada-Nya dan maju dalam hidup spiritual kita, kita pun harus mengerjakan “PR” kita dalam mengikuti atau mematuhi perintah-perintahnya dalam hidup kita sehari-hari.

YOHANES-220px-JohnEvangelistReniMenurut Santo Yohanes, “siapa yang menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah” (1 Yoh 2:5). Dengan perkataan lain, bilamana kita menerapkan apa yang kita ketahui tentang Injil, maka kita pun akan menjadi seperti Yesus sendiri. Kita menjadi lebih yakin bahwa kita adalah anak-anak Allah, dan sikap serta tindakan-tindakan kita akan menunjukkan hal itu.

Tentu saja hal ini tidak selalu mudah untuk dilakukan. Seringkali hal ini menuntut disiplin dan energi dari seorang atlit yang penuh dedikasi selagi kita mencoba untuk melakukan “olah rohani” baru termaksud. Bagi seseorang, hal ini dapat berarti memerangi kesombongan dan kekerasan kepalanya. Bagi orang lain, hal ini dapat berarti berjalan ke luar dari “zona kenyamanan”-nya dan mulai melayani orang-orang lain dengan semangat yang lebih tulus dan murni. Bagi orang yang lain lagi, hal ini dapat berarti menyediakan waktunya untuk membaca dan merenungkan sabda Allah dalam Kitab Suci dan membangun suatu relasi dengan Allah. (Jadi, kita tidak selalu bergerak ke sana-sana kemari pada saat-saat kita tidak tidur.)

Pada setiap saat hidup kita, pentinglah kita untuk senantiasa mengingat bahwa kita tidak pernah sendiri. Roh Kudus akan menolong kita pada saat-saat kita berjuang menghadapi berbagai situasi yang kita hadapi. Dia akan memberikan kita rahmat untuk menaklukkan ketidakberdayaan kita. Dia akan memegang tangan kita dan berjalan bersama kita melalui saat-saat di mana kita mengalami frustrasi, mendorong dan menyemangati kita terus, mengingatkan kita bahwa semua kerja keras kita dan proses pembelajaran kita memang memiliki makna.

Pada hari ini, marilah kita mengkomit diri kita untuk melangkah maju dalam perjalanan kita bersama Yesus. Kita semua telah mengalami damai-sejahtera karena mengenal dan mengalami Yesus sedikit, sehingga dengan demikian kita dapat yakin bahwa dengan kita semakin baik mengenal Dia, kita akan mengalami damai-sejahtera yang lebih besar dan juga kepuasan rohani yang lebih besar selagi melangkah maju di Jalan-Nya.

DOA: Tuhan Yesus, aku sungguh ingin mengikuti jejak-Mu setiap hari dengan segenap hatiku. Aku ingin agar setiap langkahku ada “di dalam Engkau”, mengasihi Engkau dengan mengasihi orang-orang lain dan melayani Engkau dengan melayani orang-orang lain. Tolonglah aku untuk menjadi semakin dekat dengan diri-Mu. Amin. 

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Pertama hari ini (1 Yoh 2:3-11), bacalah tulisan yang berjudul “SALING MENGASIHI ORANG KRISTIANI ADALAH SEBUAH TANDA PALING KUAT BAGI DUNIA MENGENAI KASIH ALLAH” (bacaan tanggal 29-12-15) dalam situs/blog PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 15-12 PERMENUNGAN ALKITABIAH DESEMBER 2015. 

Cilandak, 28 Desember 2015 

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS