Archive for October 4th, 2013

BERSUKACITALAH KARENA NAMAMU ADA TERDAFTAR DI SURGA

BERSUKACITALAH KARENA NAMAMU ADA TERDAFTAR DI SURGA

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan Biasa XXVI – Sabtu, 5 Oktober 2013)

Keluarga Fransiskan: Peringatan Arwah semua saudara, sanak saudara, dan penderma

70 MURID YAN DIUTUS KEMBALI DENGAN PENUH SUKACITAKemudian ketujuh puluh murid itu kembali dengan gembira dan berkata, “Tuhan, setan-setan pun takluk kepada kami demi nama-Mu.” Lalu kata Yesus kepada mereka, “Aku melihat Iblis jatuh seperti kilat dari langit. Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa atas segala kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu. Namun demikian janganlah bersukacita karena roh-roh itu takluk kepadamu, tetapi bersukacitalah karena namamu ada terdaftar di surga.”
Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorang pun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu.” Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya secara tersendiri dan berkata, “Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya.” (Luk 10:17-24)

Bacaan Pertama: Bar 4:5-12,27-29; Mazmur 69:33-37

Baik Yesus maupun para murid-Nya bergembira ketika mereka (para murid) kembali dari perjalanan misioner mereka, namun berdasarkan alasan-alasan yang berbeda. Para murid Yesus merasa gembira penuh sukacita karena mengalami kuat-kuasa Allah yang bekerja melalui diri mereka (Luk 10:17). Mereka telah berhasil menyembuhkan orang-orang sakit dan membebaskan mereka yang dirasuki roh-roh jahat. Kita dapat membayangkan para murid yang merasa takjub atas keberhasilan “mereka” sendiri dan saling berkata satu sama lain: “Hei, Injil ini sungguh manjur!”

Karena hal inilah yang dikehendaki oleh Yesus untuk dilakukan oleh para murid-Nya dalam misi mereka, maka tentunya Dia juga bergembira mendengar “cerita sukses” para murid-Nya itu. Namun Yesus melihat bahwa perlulah untuk membuat suatu penyesuaian, kasarnya suatu perubahan, dalam sikap-sikap para murid-Nya. Para murid tersebut menghadapi bahaya “luput melihat” alasan yang paling penting untuk bergembira, yaitu bahwa mereka telah menjadi warga-warga Kerajaan-Nya dan akan berada bersama Dia selama-lamanya (Luk 10:20). Peragaan kuat-kuasa ilahi yang mereka alami dan dapat dikatakan bersifat sensasional sebenarnya merupakan sebagian saja dari kehidupan dalam Kerajaan Allah. Mukjizat-mukjizat dan berbagai tanda heran lainnya bukanlah Kerajaan itu sendiri!

Cukup kontras dengan sikap-sikap yang ditunjukkan para murid-Nya, Yesus berterima kasih penuh syukur kepada Bapa di surga untuk hal terpenting yang dicapai melalui misi para murid-Nya: Kebenaran Injil telah dinyatakan kepada orang-orang, baik dengan kata-kata maupun perbuatan nyata. Kata-kata Yesus yang bersifat koreksi dan doa syukur-Nya menunjukkan apa yang sesungguhnya ada dalam jantung kekristenan (Kristianitas). Secara fundamental, Kristianitas adalah masalah “pernyataan diri/perwahyuan oleh Roh Kudus” dan “kewargaan di dalam Kerajaan Surga”. Segala hal lainnya adalah pertumbuhan selanjutnya dari dua karunia yang indah ini.

Saudari dan Saudara yang dikasihi Kristus, sadarkah kita (anda dan saya) bahwa Allah telah memilih kita masing-masing untuk menjadi seorang warga Kerajaan-Nya? Dapatkah kita melihat bahwa ada privilese yang tersedia bagi kita – untuk menerima perwahyuan Roh Kudus dan mengenal sentuhan Allah pada hati kita? Kita masing-masing sebenarnya tidak diundang untuk sekadar menjadi seorang hamba Allah, yang menerima kuat-kuasa dari-Nya demi Kerajaan-Nya. Allah ingin membuat diri kita masing-masing menjadi anak-Nya. Allah ingin mencurahkan afeksi-Nya atas diri kita masing-masing, seperti setiap ayah akan memperhatikan anak-anaknya. Menjalin suatu relasi pribadi dengan Allah sekarang dan janji untuk berada bersama-Nya selama-lamanya: Inilah warisan kita masing-masing sebagai seorang murid Yesus. Semoga realisasi dari karunia-karunia Allah membuat kita pantang mundur dalam mengasihi dan melayani Dia.

DOA: Bapa surgawi, terima kasih penuh syukur kuhaturkan kepada-Mu karena Engkau telah mendaftarkan namaku di dalam kitab kehidupan. Aku menyembah Engkau dan memuji Engkau karena Engkau telah menyatakan diri-Mu kepadaku. Aku bergembira penuh sukacita dalam karunia Roh Kudus-Mu. Terima kasih, ya Bapa, untuk belas kasih dan rahmat-Mu yang telah Kautunjukkan lewat diri Putera-Mu terkasih, Tuhan dan Juruselamatku, Yesus Kristus. Amin.

Catatan: Untuk mendalami Bacaan Injil hari ini (Luk 10:17-24), bacalah tulisan yang berjudul “KARENA NAMAMU ADA TERDAFTAR DI SURGA” (bacaan tanggal 5-10-13) dalam situs PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori: 13-10 PERMENUNGAN ALKITABIAH OKTOBER 2013.

Bacalah juga tulisan yang berjudul “KEMBALINYA KETUJUH PULUH MURID” (bacaan tanggal 6-10-12) dalam situs/blog PAX ET BONUM.

Cilandak, 3 Oktober 2013

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS

SANTO FRANSISKUS DARI ASSISI: 4 OKTOBER

SANTO FRANSISKUS DARI ASSISI: 4 OKTOBER

Saint_Francis_of_Assisi_Church_Coyoacan_Federal_District_Mexico019