YOHANES PEMBAPTIS BERTANYA, YESUS MENJAWAB

(Bacaan Injil Misa Kudus, Hari Biasa Pekan III AdvenRabu, 16 Desember 2015) 

KONFLIK DGN ORANG FARISI DLL. - YESUS MENGECAM - MAT 23Ketika Yohanes mendapat kabar tentang semua peristiwa itu dari murid-murid-Nya, ia memanggil dua orang dari antaranya dan menyuruh mereka bertanya kepada Tuhan, “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus, mereka berkata, “Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya kepada-Mu: Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Pada saat itu Yesus menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat, dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta. Lalu Yesus menjawab mereka, “Pergilah, dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu lihat dan kamu dengar: Orang buta  melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi sembuh, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Berbahagialah orang yang tidak menolak Aku.” (Luk 7:18-23) 

Bacaan Pertama: Yes 45:6b-8,18,21b-25; Mazmur Tanggapan: Mzm 85:9-14 

Jawaban Yesus kepada kedua orang murid Yohanes Pembaptis sangat menarik. Ia tidak memberikan jawaban “ya” atau “tidak”, konsisten dengan apa yang dikatakan-Nya dalam kesempatan lain: “Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku tidak benar; ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar” (Yoh 5:31-32). Yesus juga tidak langsung membuka dompet-Nya dan mengambil KTP-Nya, kemudian menunjukkan KTP itu kepada kedua murid Yohanes Pembaptis seraya berkata: “Lihat ini, nama: Yesus; tempat/tanggal lahir: Betlehem, Yudea, tanggal 1-1-01; pekerjaan: Mesias dst.” Yesus memberikan “jawaban alkitabiah” yang jauh lebih dapat mengungkapkan tentang siapa sebenarnya diri-Nya.

Nabi Yesaya telah menggambarkan sukacita dari mereka yang ditebus: “Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka. Pada waktu itu orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai” (Yes 35:5-6; bdk. Luk 7:22). Peranan Yesus adalah untuk membawa kepada orang-orang tertindas, miskin, “wong cilik”, segala berkat yang sudah dinubuatkan dalam Kitab Yesaya. Kerajaan-Nya adalah kerajaan keadilan, kasih dan damai-sejahtera. Kerajaan itu datang seturut “pemikiran” cara Allah sendiri, tidak dengan kekerasan, melainkan melalui undangan penuh kasih.

YOHANES PEMBAPTIS DI PENJARASegala mukjizat kesembuhan yang dilakukan Yesus dan kabar baik yang diwartakan oleh-Nya mencerminkan pekerjaan Mesias seperti dinubuatkan kitab para nabi. Jadi memang ada jawaban yang lebih bermakna bagi Yohanes Pembaptis daripada sekadar jawaban “ya” atau “tidak”. Kedua murid Yohanes Pembaptis akan melaporkan kembali kepadanya bahwa apa saja yang dikerjakan oleh Yesus memang penggenapan dari nubuatan-nubuatan mengenai Mesias, “Ia yang lebih berkuasa daripada aku akan datang” (Luk 3:16). Yang patut dicatat adalah pesan  tambahan yang diberikan oleh Yesus: “Berbahagialah orang yang tidak menolak Aku” (Luk 7:23). Kata-kata Yesus ini merupakan suatu tantangan bagi Yohanes Pembaptis, dan juga tantangan bagi kita semua, yaitu untuk membuang dari pikiran kita pendapat yang terbentuk sebelumnya mengenai bagaimana Allah seharusnya bertindak dan untuk siapa. Ingat: Allah adalah Allah! Kita manusia hanyalah makhluk ciptaan-Nya.

Dalam Yesus kita semua terberkati, kita semua berbahagia, karena dalam Dia kita menerima kehidupan. Dia datang, menyembuhkan, mewartakan kabar baik, menderita, wafat dan bangkit kembali, sehingga kita dapat turut ambil bagian dalam kehidupan kekal yang telah dimiliki-Nya sejak keabadian sebagai Firman Allah (lihat Yoh 1:1 dsj.) Ia datang untuk mendamaikan kita dengan Bapa surgawi dan memberikan kepada kita kuasa Roh Kudus.

Kepada  semua orang yang tidak menemukan batu sandungan dalam diri-Nya, tetapi yang percaya dan  menerima-Nya, Dia memberikan kesempatan untuk partisipasi penuh dalam kehidupan Tritunggal Mahakudus. Kalau begitu halnya, betapa terberkatinya kita, betapa bahagianya kita! Oleh karena itu kita – dengan penuh iman – harus berupaya untuk memperoleh kehidupan sedemikian.

Teristimewa dalam masa Adven ini, dalam suasana doa kita harus melakukan permenungan atas berbagai kesaksian yang ada dalam Kitab Suci, kesaksian Gereja sepanjang masa, termasuk kesaksian para kudus dan kesaksian umat beriman pada zaman modern ini.

DOA: Tuhan Yesus, kami mengakui Engkau sebagai Dia yang telah datang agar supaya kami dapat memperoleh kehidupan, dan memperolehnya secara penuh. Kuatkanlah iman kami, agar dengan demikian kami dapat menghayati secara lebih penuh kehidupan yang telah Kaumenangkan bagi kami. Amin.

Catatan: Bagi anda yang ingin mendalami lagi Bacaan Injil hari ini (Luk 7:18-23),  bacalah  tulisan yang berjudul “YESUS MEMANGLAH SANG MESIAS YANG DINANTIKAN ITU” (bacaan tanggal 14-12-11) dalam situs/blog  PAX ET BONUM http://catatanseorangofs.wordpress.com; kategori 15-12 PERMENUNGAN ALKITABIAH DESEMBER 20115. 

Cilandak,14 Desember 2015 [Peringatan S. Yohanes dr Salib, Imam & Pujangga Gereja] 

Sdr. F.X. Indrapradja, OFS